Arsip Tag: Ubud

Monkey Forest Ubud, Wisata Unik Hutan Monyet Keramat di Bali

Monkey Forest Ubud

Monkey Forest Ubud – Ubud memang menampilkan sisi lain dari wisata di Bali. Bukan dengan pemandangan pantai eksotis yang digemari oleh turis mancanegara, kawasan ini lebih dikenal sebagai episentrum budaya dan wisata alam yang tak banyak dijumpai di tempat lainnya. Di antara destinasi wisata yang kerap menjadi pilihan favorit bagi wisatawan adalah The Sacred Monkey Forest Sanctuary atau kerap disingkat menjadi Ubud Monkey Forest.

Ubud Monkey Forest berada di tempat yang dikelilingi dengan tumbuhan dan persawahan hijau. Berkunjung ke destinasi wisata ini tentunya akan memberikan nuansa berbeda selama liburan di Ubud. Apalagi, monyet yang dianggap suci di Bali akan memberikan pengalaman baru bagi turis yang datang ke sini.

Objek wisata cagar alam ini merupakan habitat bagi tak kurang dari 650 ekor kera. Kera yang menggantungkan hidupnya di Ubud Monkey Forest berjenis kera ekor panjang (Macaca fascicularis). Karena koleksi kera dan beragam aktivitas yang bisa dinikmati, kawasan ini pun menjadi begitu populer hingga mendapat sorotan dunia internasional.

Berwisata ke Monkey Forest Ubud

monkey forest ubud
Photo by Radoslav Bali on Unsplash

Lokasi dan Rute Menuju Sacred Monkey Forest Sanctuary 

Monkey Forest Ubud tepat berada di Jalan Monkey Forest Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, 80571. Kalau wisatawan memulai perjalanan dari bandara Ngurah Rai, maka diperlukan waktu sekitar 1 jam 15 menit dengan menempuh jarak sejauh 36 kilometer. Sementara itu, apabila berangkat dari kawasan Kuta, maka wisatawan harus menempuh perjalanan sejauh 43 kilometer dengan estimasi waktu tempuh selama 1 jam 30 menit.

Keunikan Monyet Ubud Monkey Forest 

monkey forest ubud
Photo by Radoslaw Prekurat on Unsplash

Monyet di kawasan Ubud Monkey Forest memang tampak begitu mengesankan. Jadi jangan sampai melewatkan kesempatan saat berkunjung ke sini untuk mengambil foto bersama. Tapi, tetap waspada karena monyet-monyet tersebut bisa menjadi begitu usil. Tak jarang, monyet tersebut berbuat jahil dengan mencuri barang-barang milik wisatawan. Pengunjung pun harus ekstra hati-hati saat mendekati atau berfoto bersama monyet. Pastinya akan sangat mengecewakan kalau ponselmu tiba-tiba dibawa kabur oleh monyet.

Tips Menghindari Monyet Usil 

monkey forest ubud credit @bali_sightseeing
Credit Image : @bali_sightseeing on Instagram

Saking usilnya, pengunjung Ubud Monkey Forest kerap didampingi oleh pawang monyet. Nah, untuk menghindari hal-hal buruk yang bisa terjadi, pastikan untuk tetap tenang jika monyet menghampiri ataupun melompat ke badan atau atas kepala. Rasa penasaran monyet tersebut akan sirna saat pengunjung tetap diam. Sebaliknya, gerakan mendadak bisa membuat merasa kaget dan bereaksi negatif kepada wisatawan. 

Selain itu, pengunjung juga tidak disarankan untuk membawa makanan sendiri. Soalnya, hal itu bisa memicu monyet untuk bertindak agresif. Tidak usah khawatir dengan makanan para monyet di sini. Pengelola menyediakan makanan bagi monyet di Wenara Suci Wenara Wana, sebutan lain Monkey Forest Ubud secara teratur. Ketela rambat menjadi konsumsi monyet setiap tiga kali sehari dan dipadukan dengan pisang, daun, mentimun, jagung, pepaya, kelapa, dan buah-buahan lokal lain. 

Suasana Hutan yang Tenang dan Sejuk

hutan monkey forest
Photo by Geio Tischler on Unsplash

Hutan cagar alam di Ubud ini memiliki lahan seluas 12,5 hektar. Selain dihuni oleh ratusan monyet, Monkey Forest Ubud juga menjadi rumah bagi pepohonan nan hijau dan segar. Umur pepohonan di kawasan ini pun bahkan mencapai ratusan tahun. Pengunjung bisa menikmati asrinya hutan dengan berkeliling Monkey Forest Ubud . Segarnya udara akan membuat pengunjung merasa rileks dan melepaskan rasa penat yang membebani.

Area Sakral dengan Tiga Pura Suci

pura suci monkey forest
Photo by Niklas Weiss on Unsplash

Saat memasuki kawasan Ubud Monkey Forest, suasana sakral pun tak terelakkan. Memang, hutan ini memiliki tiga pura suci, yaitu Pura Dalem Agung Padangtegal, Pura Prajapati (Cremation tempel) dan Pura Beji (The Holy Spring temple). Makanya hewan yang mendiami tempat ini pun dianggap keramat oleh penduduk setempat. Tak hanya pura, terdapat pula sebuah kolam suci dan candi yang kerap digunakan sebagai lokasi upacara kremasi. 

Saat sedang digelar proses ibadah umat Hindu Bali, para pengunjung diharapkan untuk menghindari arah ke area sakral yang dilarang dijelajahi. Selain itu, wisatawan juga harus menjaga ketenangan dan menghormati ibadah yang sedang berlangsung. 

Fasilitas Ekstra di Ubud Monkey Forest 

Beragam fasilitas yang menunjang kunjungan ke Monkey Forest Ubud jadi semakin berkesan. Mulai dari Open stage, Main Temple, Dragon Stair/Tangga Naga, Center Point, Exhibition Hall, Holly Pool, Tree Adoption, Entrance to Holy Spring, Holy Spring temple, Deer Stable, hingga Rumah Kompos. Jadi, pastikan untuk menjelajahi setiap sudut-sudut istimewa tersebut, ya.

Jam Buka dan Waktu Kunjungan Terbaik 

jam buka monkey forest ubud
Photo by Joël de Vriend on Unsplash

Monkey Forest Ubud mulai beroperasi setiap jam 08.30 hingga 18.00 WITA. Wisatawan hanya boleh membeli tiket on the spot selambat-lambatnya pada jam 17.30 WITA. Namun, kunjungan yang paling direkomendasikan ialah pada pukul 14:00. Waktu tersebut adalah momen setelah monyet mendapatkan makanan dari pihak pengelola sehingga makhluk tersebut sudah kenyang dan relatif mengurangi sikap agresifnya. Tentu saja, pawang akan selalu mengawasi perilaku kera yang tidak wajar dan membahayakan bagi pengunjung.

Harga Tiket Masuk

Keistimewaan Ubud Monkey Forest dapat dinikmati dengan membayar harga tiket masuk yang cukup terjangkau. Bagi orang dewasa, diwajibkan untuk membeli tiket masuk dengan harga senilai Rp80.000 per orang. Sementara itu, anak-anak berusia 3 hingga 12 tahun cukup membayarnya seharga Rp60.000 per orang saja. Adapun parkir kendaraan akan dikenakan tarif Rp2.000 bagi sepeda motor dan Rp1.000 setiap 1 jam berikutnya, sedangkan mobil wajib membayar biaya parkir senilai Rp5.000 untuk 1 jam pertama dan Rp2.000 untuk setiap 1 jam berikutnya.

Setelah puas menelusuri Ubud Monkey Forest, pengunjung bisa menikmati perjalanan wisata di Ubud. Di antara objek wisata lain yang berada di Ubud adalah Puri Ubud, Museum Blanco, Restoran Bebek Bengil, hingga Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku. Kamu bisa menjelajahi destinasi wisata Ubud dengan lebih leluasa setelah menyewa jasa rental mobil bali yang bisa kamu pesan di Tripcetera. Tapi sebelum itu, pesan tiket pesawat murah dulu dari Tripcetera, ya. Jangan sampai kehabisan promo penawaran terbaiknya!

Bebek Bengil Ubud, Nikmati Sajian “Dirty Duck” Bali yang Istimewa

Bebek Bengil Ubud

Bicara Bali bukan hanya tentang eksotisme pantai dan ritual budaya. Namun, destinasi wisata populer ini juga dilimpahi dengan keragaman kuliner yang siap menggoyang lidah dan menstimulus nafsu makan, yaitu bebek bengil.

Salah satu hidangan khas Bali ialah berbahan dari bebek. Di antaranya adalah Bebek Betutu dan Bebek Asap yang menjadi racikan andalan restoran Bebek Tepi Sawah. Nah, ada pula Bebek Bengil dengan sajian unik “bebek kotor”.

Menikmati Sajian Bebek Bengil Ubud

Sejarah Bebek Bengil Ubud

Sejarah Bebek Bengil Bali
Ado Pranoto [CC BY 3.0], via Wikimedia Commons

Dalam bahasa Bali, Bengil berarti kotor. Jadi kalau diterjemahkan, maka bebek bengil adalah bebek kotor. Nah, kenapa dinamakan Bebek Bengil? Usut punya usut, ternyata nama tersebut secara tak sengaja terlintas dalam benak sang pendiri restoran, Anak Agung Raka Sueni.

Ia berpikir keras untuk membuat nama restoran yang berdiri pada tahun 1990 tersebut. Hingga pada suatu pagi, datanglah tamu pertama restoran.

Uniknya, bukan wisatawan ataupun penduduk lokal yang berkunjung. Melainkan, sekawanan bebek dari sawah di seberang jalan restoran. Pada saat itu, cuaca sedang hujan sehingga bebek tersebut meninggalkan jejak kaki berselaputnya yang berlumpur.

Padahal, kondisi restoran sudah siap untuk melayani pengunjung dengan lantai yang bersih dan meja yang ditata rapi. Karena bebek kotor tersebut, pendiri restoran kemudian terinspirasi untuk menamakan bisnis kulinernya dengan Bebek Bengil (Dirty Duck Diner).

Jadi jangan langsung bergidik ngeri, ya. Bukan karena disajikan dengan kotor, tetapi ada nilai kenangan yang tersimpan dalam memori pendiri restoran.

Menu Khas Bebek Bengil Bali

Midori [CC BY 3.0], via Wikimedia Commons

Tak lengkap rasanya jika ke Bebek Bengil, tetapi tidak mencicipi hidangan khasnya. Menu andalan restoran ini adalah bebek goreng yang disajikan setengah ekor dengan nasi putih. Sajian ini juga dilengkapi dengan sambal matah (sambal mentah) dan lawar bali di tempat terpisah.

Bebek goreng renyah di restoran ini masih menggunakan resep original sejak awal dibuka. Kerenyahan bebeknya sangat terasa hinga tulang kecilnya sekalipun dapat dikunyah. Selain itu, kamu juga tidak khawatir karena bebek renyah di sini tidak amis dan sangat lembut.

Teknik dalam memasak dan dan rempah-rempah menjadi kunci agar menjadikan daging bebek tidak alot hingga terasa gurih dan renyah saat disantap. Caranya ialah mengukus separuh badan bebek dengan campuran rempah dan bumbu spesial, kemudian digoreng.

Pengukusan bebek ini untuk membuat bumbu dan rempah dapat meresap masuk ke daging bebek, sehingga rasa rempah-rempahnya tidak hilang saat digoreng.

Tak hanya itu, daging bebek yang disajikan juga diseleksi. Bebek yang digunakan adalah bebek yang telah cukup umur dengan berat sekira 1 kilogram.

Usia bebek sangat penting karena daging bebek muda masih terlalu lembut, sehingga saat dikukus mudah hancur. Sementara itu, kalau dagingnya terlalu tua, maka akan terlalu keras karena terlalu cepat kering saat digoreng.

Nah, untuk sajian seistemewa bebek renyah di Bebek Bengil, kamu tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam. Cukup menyiapkan Rp125.000, paket menu lezat ini bisa disantap di atas meja makan.

Jadi Favorit Tokoh Nasional dan Internasional

Bebek bengil Bali
Naotake Murayama CC BY 2.0 via Flickr

Restoran Bebek Bengil telah menjadi salah satu kiblat wisata kuliner di Pulau Dewata. Bahkan, orang-orang besar telah mencicipi sajian “dirty duck” khasnya.

Beberapa pejabat negara yang telah berkunjung ke sini mulai dari menteri-menteri negara hingga mantan Presiden RI, Megawati Soekarno Putri dan Susilo Bambang Yudhoyono. Ani Yudhoyono bahkan kerap menyantap Bebek Bengil di cabangnya yang berlokasi di kawasan Menteng.

Presiden Jokowi juga menyempatkan makan Bebek Bengil bersama menteri luar negeri saat berlangsung konferensi di Bali.

Bukan hanya dari kalangan pejabat mancanegara, public figure internasional juga kepincut dengan menu bebek renyah. Di antaranya, Mick Jegger dan Jerry Hall pernah makan di restoran yang menyediakan tempat duduk untuk 300 hingga 500 orang ini.

Lokasi Bebek Bengil Ubud

Bebek BengilPadang Tegal, Jl. Hanoman, Ubud, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali 80571

Selain di Ubud, restoran ini juga memiliki 9 outlet lainnya yang tersebar di sejumlah wilayah. Di antaranya, kamu bisa menemukan Bebek Bengil Restaurant di Nusa Dua, Jimbaran, Samasta untuk kawasan Pulau Bali.

Berlokasi di Jalan Hanoman, kawasan Padang Tegal, Gianyar, Ubud, restoran Bebek Bengil sangat mudah diakses. Restoran ini berada sebelum belokan ke arah Mandala Suci Wenara Wana atau disebut juga Monkey Forest Ubud.

Di belakang restoran, terdapat pula Agung Raka Resort & Villas dan Agung Raka Fine Art & Galery. Untuk menuju ke Bebek Bengil, kamu bisa merental motor ataupun mobil jika sedang berada di pusat seni dan budaya Bali ini.  

Sementara itu, outlet lainnya juga dapat kamu temui di Menteng, The Breeze Tangerang, Epicentrum Jakarta Selatan, Gandaria City Mall Jakarta Selatan, Mall Box Lippo Karawaci, Plaza Indonesia.

Untuk dapatkan kesan terbaik, berkunjung langsung ke restoran pertamanya di Ubud akan lebih memuaskan.

Jadi, segera pesan tiket pesawat ke bali dengan harga lebih terjangkau lewat tripcetera, ya!